Sabtu, 28 Desember 2013

Tofan Haiyan Menuju Asia Tenggara Mulai Tinggalkan Filipina

9 Nov 2013

    Tofan Haiyan seperti terlihat dari luar angkasa. | BBC
    MANILA, KOMPAS.com — Empat orang dilaporkan terbunuh dan ribuan orang terpaksa mengungsi akibat polah "Yolanda"(Haiyan), salah satu badai terkuat yang menghantam Filipina. Sabtu (9/11/2013), US National Oceanic and Atmospheric Administration melalui akaun Twitter menyatakan, tofan tersebut telah bergeser dari Filipina menuju kawasan Asia Tenggara.

    Di Filipina, komunikasi terputus dan beragam infrastruktur terdampak badai yang melintas dengan kecepatan sampai 275 kilometer per jam tersebut. Diperkirakan giliran Laut China Selatan dan Vietnam yang bakal dihentam tofan dengan sebutan lain Haiyan ini.

    Setidaknya 750,000 orang Filipina mengungsi. Dengan embusan berkecepatan sampai 275 kilometer per jam, Haiyan sebanding dengan kategori badai kuat mendekati yang terkuat. Dalam skala lima, kekuatan tofan ini berada pada skala 4 mendekati 5.

    Komunikasi yang terputus dari Filipina tidak memungkinkan untuk segera diketahui jumlah korban dan kerosakan dari perlintasan angin ini. Empat korban maut sudah diketahui, dua di antaranya kerana kejutan elektrik dari jaringan yang terempas badai, satu meninggal kerana tertimpa pohon tumbang, dan satu orang lain tersambar petir.

    Gubernur Southern Leyte, Roger Mercado, mengatakan, tofan sudah menyobek atap dari rumahnya dan memicu longsor yang dapat menutup akses jalan. "Awan-awan padat dan hujan lebat membuat hari tampak hampir gelap seperti malam," katanya .

    "Ketika anda dihadapkan dengan skenario seperti itu, anda hanya boleh berdoa, berdoa, dan berdoa," kata Mercado kepada The Associated Press melalui telepon, sambil menambahkan para datuk bandarnya tak dapat dihubungi   untuk menyampaikan data kerosakan di wilayah masing-masing.

    "Saya berharap itu berarti mereka terhindar (dari ancaman tofan) dan bukan sebaliknya," katanya. "Ketakutan terburuk saya adalah akan ada kehilangan besar atas jiwa dan harta benda."

    Filipina tiap tahun diserang tak kurang dari 20 tofan, yang menjadi lebih sering pada beberapa tahun terakhir. Peringatan dini terbangun seiring kerapnya bencana menyapa, termasuk terus bergaungnya iklan layanan masyarakat secara teratur melalui semua jalur yang dapat diakses masyarakat.

    Presiden Benigno Aquino III meyakinkan masyarakat armada tempur Filipina sudah disiagakan untuk membantu penanganan situasi setelah hantaman badai. Di antara armada yang disiagakan adalah pesawat kargo, pesawat, helikopter, dan kapal perang. Pekerja sosial mengatakan, saat ini mereka tengah mencari cara mengirimkan bantuan ke para korban, dengan kondisi jalan yang terhalang longsor dan pepohonan tumbang saat ini.

    Sumber : AP

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar